Saturday, 2 April 2022

Yuk Peduli dan Lawan Stigma kepada OYPMK dan Down Syndrome

 Terlahir berbeda bukanlah hal yang salah dan bukan pula sebuah pilihan. Setiap orang  memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Dan tentu saja kita tahu, tidak ada manusia yang sempurna dan lebih baik dari manusia lainnya.

Hanya saja,  seringkali kita mendapati banyak orang yang dengan mudah memberikan penilaian buruk (stigma) kepada orang yang mereka anggap berbeda.

Disinilah pelajaran untuk saling menghargai harus diterapkan kepada anak-anak sedini mungkin.  Karena sekarang banyak anak yang sudah pintar membully/mengolok-olok orang lain di usianya yang masih dibilang belia.

Untuk  itulah pentingnya menanamkan sikap peduli dan toleransi serta saling menghargai tersebut.  

Lawan Stigma untuk Dunia yang Setara


Berbicara tentang saling menghargai, beberapa waktu lalu saya mengikuti Talkshow Ruang Publik KBR melalui YouTube channel dengan tema “Lawan Stigma untuk Dunia yang Setara” yang menghadirkan narasumber dr. Oom Komariah M.Kes yang mewakili POTADS (para orang tua anak dengan Down Syndrome) dan juga sebagai ketua pelaksana hari down syndrome Dunia 2022.

Selain dr. Oom, ada juga mbak Uswatun Hasanah yang mewakili NLR Indonesia. 

Seperti yang sudah saya Sebutkan di atas bahwa hikmah masyarakat yang lebih percaya mitos daripada perkataan dokter membuat penderita Kusta merasa rendah diri.

Mbak Uswa sendiri yang memiliki pengalaman sebagai OYPMK (orang yang pernah mengalami kusta) menceritakan bagaimana ia merasa tertekan dan minder dengan keadaannya.

Namun beruntungnya, tanpa berpikir terlalu lama, Mbak Uswa segera mendatangi Puskesmas untuk mengobati penyakitnya.  Stigma masyarakat yang menganggap bahwa kusta tidak bisa disembuhkan dan merupakan penyakit kutukan, kini ia buktikan dengan kesembuhan setelah menjalani pengobatan selama 6 bulan.

Bagaimana cara Melawan Stigma Masyarakat

Lalu apa yang harus kita lakukan untuk memutus stigma negatif masyarakat kepada OYPMK serta penderita down syndrome. menurut Mbak Uswah harus ada komunikasi dua arah dan edukasi Untuk melakukan penguatan dan membangun kembali kepercayaan diri mereka serta keluarga penderita akan sangat membantu dan melawan stigma masyarakat.

Mengoptimalkan kemampuan anak, dalam mengoptimalkan kemampuan anak. Karena menurut dokter Oom anak dengan down syndrome ini mampu melakukan banyak hal seperti bermain piano, menari dan aktivitas lainnya.

Dan ini adalah beberapa tips dari dokter Oom, ini mungkin akan membantu anda bisa keluar dan meringankan beban serta mampu berdamai dengan diri sendiri diantaranya adalah.

 Mengikuti Komunitas Down Syndrome seperti POTADS

  • Berkomunitas adalah langkah preventif saat mengetahui anak mengalami Down Syndrome. Dengan berkomunitas para orang tua dengan Down Syndrome bisa sharing dan bercerita dengan sesama penderita lainnya. dan itu akan menghadirkan semangat baru.
  • Kemudian segeralah mendatangi klinik tumbuh kembang. karena anak dengan down syndrome akan memiliki banyak penyakit penyerta seperti jantung, mata, pencernaan. Dengan begitu masalah yang timbul akan segera terdeteksi dan ditemukan juga solusinya. 
  • Jangan berlarut-larut dengan kesedihan. Memberikan kesempatan diri sendiri sebagai seorang ibu untuk bersedih Memang boleh namun menurut dokter Oom hal ini Seharusnya tidak boleh dilakukan secara bersama lama. Karena sang anak membutuhkan kita sebagai support system terbaik untuk mereka. 

Kesimpulan

 Dari Talkshow ini, saya menemukan banyak sekali Hikmah. sebagai seorang ibu dari dua anak yang normal dan sehat saya berpikir akan keras mengajarkan kepada mereka untuk bisa menghargai orang lain dengan segala perbedaannya. Semangat terus untuk Bunda hebat dalam mengajarkan nilai kebajikan untuk saling berbagi dan menghormati demi Dunia yang Setara.

Oh ya.. Bila masyarakat atau para orang tua yang memerlukan informasi terkait Komunitas POTADS bisa langsung kontak melalui nomor admin POTADS di 081296237423 ya.. semoga membantu.

Previous Post
Next Post

post written by:

Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

0 comments: