Tuesday, 30 May 2023

Mana Tingkat Kematangan Steak yang Paling Maknyus?

Steak adalah hidangan yang bisa dimakan oleh siapapun. Saya sendiri sebenarnya suka dengan steak, namun karena di daerah saya jarang ada warung steak dan saya juga kurang bisa untuk memasaknya, jadi hidangan ini saya nikmati ketika bepergian ke Surabaya tempat adek kami tinggal.

Tips membedakan kematangan Steak


Nah ketika makan steak di restoran, seringkali ditanya, "Mau kematangan steaknya gimana nih?" Gak usah bingung, karena steak itu bisa disajikan dengan berbagai tingkat kematangan sesuai selera. Dan disini tu kadang saya ngerasa kayak,

"Wah jawab apa ya, bukannya steak itu konsepnya ya gitu-gitu aja"

Dari pengalaman saya inilah, biar gak kebingungan mau jawab apa sama pelayannya, kita akan bahas tujuh tingkat kematangan steak yang paling enak dan sehat. Jadi, kamu bisa menikmati daging sapi dengan maksimal!

Beberapa Tingkat Kematangan Steak

  • Tingkat kematangan "Blue Rare"

Tingkat kematangan ini jarang banget disajikan di restoran Indonesia. Biasanya, proses memasaknya sangat efisien dan higienis. Steak dengan tingkat "Blue Rare" ini adalah tradisi khas Prancis.

Dagingnya cuma dipanggang sebentar, sekitar 1 menit di kedua sisinya. Jadi, bagian dalamnya masih merah dan mengandung darah. Teksturnya lembut dan kenyal, karena dagingnya masih mentah banget. Biasanya, steak ini menggunakan daging tebal dan rendah lemak.

  • Tingkat kematangan "Rare"

Kalau kamu pecinta steak sejati, tingkat kematangan "Rare" adalah pilihan yang tepat. Dagingnya dipanggang sekitar 3-5 menit di kedua sisinya. Jadi, kematangannya sekitar 20% hingga 25%.

Warna merah terang masih terlihat di tengah daging. Teksturnya lembut banget dan juicy. Tingkat "Rare" ini cocok buat kamu yang suka steak dengan sedikit lemak, seperti tenderloin.

  • Tingkat kematangan "Medium Rare"

Jenis-jenis kematangan Steak

Naik satu tingkat lagi, ada tingkat kematangan "Medium Rare". Ini adalah tingkat kematangan yang paling populer, di mana kamu bisa merasakan rasa asli daging dengan kelembutan dan kejuicynya yang masih terasa kuat.

Daging dipanggang sekitar 5 menit, kemudian dibalik dan dipanggang lagi sekitar 4 menit hingga suhu bagian dalamnya mencapai 55-57 derajat Celsius.

Penampilannya hampir sama seperti "Rare", tapi ada cincin warna pink di antara bagian merah dan cokelat di luar daging.

Baca juga rekomendasi Bakso Enak di Jombang

  • Tingkat kematangan "Medium"

Kalau daging steak dipanggang sekitar 6 menit di kedua sisinya, maka tingkat kematangannya adalah "Medium". Bagian tengah dagingnya akan berwarna pink, sedangkan bagian luar lebih cokelat.

Meski tingkat "Medium" masih punya rasa dan aroma buttery seperti "Medium Rare", tapi kejuicyness dan kelembutannya sedikit berkurang. Tingkat kematangan "Medium" ini adalah standar kesukaan steak di seluruh dunia dan cukup populer di Indonesia.

  • Tingkat kematangan "Medium Well"

Tingkat "Medium Well" sudah hampir matang sepenuhnya, setelah dimasak sekitar 7 menit di kedua sisinya. Dagingnya matang sekitar 80% hingga 90%.

Warna pink di dalam daging hampir tidak terlihat lagi. Teksturnya agak keras, tapi bagian tengahnya masih cukup lembut untuk dinikmati. Cocok buat kamu yang kurang suka melihat daging berwarna merah.

  • Tingkat kematangan "Well Done"

Tingkat kematangan "Well Done" artinya daging sudah matang sempurna setelah dimasak sekitar 10-12 menit. Warna dagingnya sudah cokelat sempurna dengan tekstur padat, keras, dan berserat.

Pecinta steak biasanya menganggap tingkat kematangan ini membuat daging kehilangan kualitas. Meskipun ada yang suka dengan tingkat kematangan ini karena kesan kerenyahan dan tekstur daging yang kasar.

Tingkat Kematangan Steak

  • Tingkat kematangan "Overcooked"

Tingkat "Overcooked" berarti daging terlalu lama dimasak sehingga gosong. Warna dagingnya bahkan bisa jadi agak kehitaman.

Tentu saja, teksturnya akan keras dan terasa melelahkan saat dikunyah. Ini bukan tingkat kematangan yang normal untuk menikmati steak.

Jadi, tingkat kematangan steak mana yang paling enak dan sehat? Banyak orang Indonesia memilih tingkat "Medium Well" atau "Well Done", karena tidak biasa melihat daging masih berwarna merah saat dimakan.

Padahal, sebenarnya cairan tersebut bukan darah, melainkan myoglobin yang merupakan protein penyimpan oksigen pada otot hewan. Daging dengan cairan merah atau myoglobin ini lebih mudah dikonsumsi dan aman, asalkan takarannya tepat.

Tingkat kematangan yang paling direkomendasikan dan aman untuk dikonsumsi adalah saat suhu bagian dalam daging mencapai 62,8 derajat Celsius. Jadi, steak dengan tingkat kematangan medium ke atas adalah yang paling aman.

Nah, jadi sekarang udah punya preferensi tingkat kematangan steak favoritmu? Meskipun tingkat kematangan steak memengaruhi kelezatannya, tetapi kesegaran daging steak juga gak kalah penting dalam menentukan kelezatan dari hidangan steak, oleh sebab itu penting untuk pilih toko daging terpercaya yang menjual daging sapi beku impor kualitas terbaik agar nantinya steak kamu tetap terjaga kelezatannya sampai di piringmu!

Previous Post
Next Post

post written by:

Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

0 comments: