Body Mass Index (BMI) atau yang dalam bahasa Indonesia lebih kita kenal dengan istilah Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah pengukuran kasar mengenai (jumlah) lemak tubuh seseorang yang dihitung berdasarkan tinggi dan berat badan.
 |
| Photo by Ketut Subiyanto (pexels.com) |
Penilaian ini digunakan oleh peneliti untuk mengetahui bagaimana berat badan bisa mempengaruhi perkembangan penyakit dan berbagai kondisi kesehatan kronis.
Meskipun metode pengukuran berat badan yang dilakukan dengan menggunakan rumus BMI ini tidak sepenuhnya akurat, namun penelitian setelah membuktikan bahwa kenaikan indeks BMI akan meningkatkan resiko berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol, diabetes tipe 2 stroke, masalah pernapasan, sleep apnea, osteoarthritis, hingga lebih dari 13 jenis kanker.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa indeks BMI anak-anak dan lansia seringkali tidak begitu akurat pengukurannya karena hubungan antara indeks BMI dengan tinggi badan akan berubah seiring dengan bertambahnya usia.
Singkatnya, indeks BMI sering digunakan oleh dokter untuk menentukan apakah seorang pasien, kekurangan berat badan, memiliki berat badan yang normal , atau kelebihan berat badan (obesitas).
Akurasi indeks BMI seringkali kurang akurat pada orang-orang yang memiliki massa otot sangat banyak seperti binaraga atau atlet.
Pada tubuh binaraga atau atlet, meskipun mereka memiliki indeks massa tubuh yang dianggap tinggi, namun mereka tetap dianggap sehat karena berat badan mereka dipengaruhi oleh massa otot bukan jumlah lemak.
Berapa Indeks Massa Tubuh yang Ideal?
Jika mengacu pada standar internasional, indeks massa tubuh kurang dari 18,5 dianggap kurus atau Kekurangan lemak.
Jika nilainya lebih dari 25 sampai 29,9 hal tersebut dianggap sebagai kelebihan berat badan.
Apabila indeks massa tubuh mencapai angka 30 hingga 39,9.
Dan, jika indeks massa tubuh mencapai 40 atau lebih maka hal tersebut dikategorikan sebagai obesitas yang tidak sehat.
Indeks massa tubuh yang dianggap ideal atau paling sehat berkisar antara 18,5 hingga 24,9.
Bagaimana Cara Memperoleh Indeks Massa Tubuh yang Ideal?
Menurut para ahli kesehatan, olahraga merupakan cara terbaik untuk mengurangi peningkatan jumlah lemak di dalam tubuh yang terjadi seiring bertambahnya usia.
Itu artinya, saat usia kita makin tua, secara alami tubuh kita akan mengalami peningkatan jumlah lemak dari waktu ke waktu.
Peningkatan jumlah lemak di usia tua bisa terjadi karena hormon testosteron dalam tubuh kita cenderung menurun. FYI, hormon testosteron adalah hormon yang mendukung pertumbuhan dan pembentukan otot.
Untuk mengurangi jumlah lemak di tubuh saat usia kita semakin menua, kita perlu melakukan olahraga secara teratur.
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa, meskipun semua jenis olahraga bermanfaat di semua usia, dokter menekankan bahwa hanya melakukan latihan aerobik saja tidaklah cukup.
Latihan aerobik melibatkan aktivitas kardiovaskular seperti berlari, bersepeda, atau berenang sejatinya bisa membantu menjaga kesehatan jantung dan paru-paru serta membakar kalori. Namun, untuk mengurangi peningkatan lemak dan menjaga otot, kita juga perlu melakukan latihan beban.
Yang dimaksud dengan latihan beban adalah olahraga dengan mengangkat beban seperti, dumbbell (barbel) dan lain sebagainya.
Tujuan dari latihan angkat beban adalah untuk membangun dan memelihara otot kita.
Selanjutnya, dokter mengatakan bahwa seiring bertambahnya usia, kita mungkin harus meningkatkan jumlah latihan penguatan otot yang kita lakukan agar tetap dalam kondisi yang baik.
Ini berarti bahwa saat kita menua, otot kita cenderung kehilangan kekuatan dan massa. Dengan meningkatkan intensitas atau jumlah latihan beban yang kita lakukan, kita dapat membantu mempertahankan dan meningkatkan kekuatan otot kita seiring bertambahnya usia.
Tapi perlu diketahui bahwa, meskipun kita disarankan untuk meningkatkan intensitas atau jumlah latihan beban untuk mempertahankan masa otot, kita tidak disarankan untuk menambah bobot beban. Karena di usia tua, tulang dan otot kita tidak sekuat saat masih muda.
Jadi, meskipun durasi latihan ditambah, tapi beban yang dianggap mungkin bisa saja lebih ringan dari waktu ke waktu.
Penutup
Indeks massa tubuh ideal yang berkisar antara 18,5 hingga 24,9 bisa diperoleh dengan berbagai cara. mulai dari, dengan mengkonsumsi makanan-makanan yang sehat, kurangi jumlah asupan gula, hindari stress, dan rutin berolahraga termasuk olahraga angkat beban.
Bagi orang dewasa, konsumsi gula yang disarankan tidak lebih dari 30 gram per hari. sedangkan anak-anak berusia 7 Hingga 10 tahun sebaiknya tidak mengkonsumsi lebih dari 24 gram gula per hari, dan untuk anak-anak dengan usia 4 hingga 6 tahun sebaiknya tidak mengkonsumsi lebih dari 19 gram gula per hari agar tidak mudah mengalami obesitas.
.png)
0 comments: