Thursday, 19 October 2023

Rizki Hamdani: Menginspirasi Generasi Milenial untuk Terjun ke Dunia Pertanian dan Peternakan

Indonesia, telah lama menggantungkan pertumbuhan ekonominya pada sektor pertanian, perikanan, dan peternakan. Bahkan, ketika badai pandemi COVID-19 melanda, sektor pertanian muncul sebagai pengecualian dengan pertumbuhan yang positif dalam Produk Domestik Bruto (PDB) negara.

Akan tetapi, minat generasi muda atau generasi milenial untuk berkarir dalam sektor-sektor ini masih sangat minim. Sehingga, bisa dikatakan ini adalah sebuah paradoks.

Kecilnya minat generasi muda untuk menggeluti sektor pertanian sebagian besar disebabkan oleh persepsi bahwa dunia pertanian dan peternakan tidak menawarkan masa depan yang menjanjikan.

Akan tetapi, tentu saja tidak semua pemuda berpandangan demikian. Buktinya adalah Rizky Hamdani, seorang pemuda asal Aceh Nanggroe Darussalam yang kini berdomisili di Jombang, Jawa Timur, justru melakukan hal yang mengubah pandangan negatif tersebut.

Dengan semangatnya yang membara, Rizki telah menciptakan sebuah perubahan dengan menggagas Kelompok Santri Tani Milenial.

Menyelami Kisah Inspiratif Rizki Hamdani



Tak ada yang menyangka jika dari lingkungan pesantren akan lahir seorang individu yang inspiratif serta mau mendedikasikan hidupnya untuk merubah pandangan generasi muda terhadap kegiatan bertani dan beternak.

Rizki Hamdani telah membuktikan bahwa potensi ekonomi yang besar justru terletak pada sektor pertanian dan peternakan, meskipun banyak orang yang beranggapan sebaliknya.

Dengan tekad yang begitu kuat, Rizki memutuskan untuk berperan aktif mengubah pandangan miring tentang potensi di sektor pertanian dan peternakan.

Ia percaya bahwa generasi muda, khususnya generasi milenial, perlu meyakini bahwa dunia pertanian dan peternakan menawarkan peluang ekonomi yang menjanjikan.

Untuk mewujudkan visinya, Rizki menciptakan apa yang disebutnya sebagai Kelompok Santri Tani Milenial sebagai wadah untuk memberdayakan perekonomian santri, khususnya melalui sektor agribisnis.

Secara tidak langsung, ia telah membuktikan bahwa pertanian dan peternakan bukan hanya profesi biasa, melainkan panggung untuk mewujudkan impian dan menciptakan ekonomi yang berkelanjutan.

Melalui upaya luar biasa ini, Rizki Hamdani telah membuka mata banyak generasi muda, sekaligus mempertegas bahwa pertanian dan peternakan adalah sumber penghasilan yang layak dan bermanfaat, serta perlu dipertimbangkan.

Menggagas Kelompok Santri Tani Milenial

Seperti yang saya katakan di atas tadi, Kelompok Santri Tani Milenial merupakan inisiatif dari Rizki Hamdani untuk memberdayakan generasi muda di pondok pesantren melalui sektor agribisnis.

Para santri diajak untuk menanam sayur dan beternak hewan sampai masa panen. Hasil panennya kemudian dijual untuk mendapatkan penghasilan bagi para santri.

Untuk memudahkan pemasaran hasil-hasil pertanian dan peternakan, Rizki juga membentuk unit-unit usaha dalam sistem pertanian terpadu yang dalam istilah asing disebut sebagai Integrated Farming System (IFS).

Sistem pertanian terpadu ini menggabungkan komponen pertanian, perikanan, dan peternakan. Misalnya, limbah air kolam ikan lele dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Rizki juga tengah mengembangkan batang pohon sorgum sebagai pakan ternak. Dengan pendekatan ini, Rizki berharap dapat menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan efisien.

Manfaat Kelompok Santri Tani Milenial bagi Para Santri

Bergabung dengan Kelompok Santri Tani Milenial tidak hanya memberikan manfaat finansial, tetapi juga manfaat lainnya bagi para santri. 

Para santri yang tergabung dalam kelompok ini akan mendapatkan penghasilan tambahan yang membuat mereka tidak perlu lagi meminta uang saku kepada orang tua. 

Melalui program yang dibuatnya, Rizki juga berusaha memutus mata rantai perdagangan yang terlalu panjang. Sehingga, penghasilan para santri dari hasil panen menjadi lebih baik.

Sebagai contoh, sebelum Kelompok Santri Tani Milenial diperkenalkan, para santri akan menjual hasil panen dan ternak ke pengepul. Namun, dengan adanya Kelompok Santri Tani Milenial, santri dapat langsung menjual hasil panen ke rumah pemotongan hewan. Cara ini telah terbukti bisa meningkatkan pendapatan para santri.

Sejarah Singkat Terbentuknya Kelompok Santri Tani Milenial

Kelompok Santri Tani Milenial pertama kali diperkenalkan di Pondok Pesantren Fathul Ulum yang berada di Desa Puton, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

Rizki sendiri melihat potensi untuk menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan santri setelah berbicara langsung dengan pemimpin pondok pesantren, Ahmad Habibul Amin.

Kini, Kelompok Santri Tani Milenial telah berkembang pesat. Hingga Agustus 2020, Rizki telah merangkul lebih dari 40 kelompok santri tani yang tersebar di seluruh Jombang. Setiap kelompok terdiri dari 15-20 orang santri yang aktif terjun ke dalam dunia agribisnis.

Kehadiran program ini tidak hanya memberikan manfaat dari sisi finansial saja, tetapi juga bermanfaat untuk membangun jiwa wirausaha dan kemandirian para santri.

Peningkatan Pendapatan dan Penghargaan

Sebagai hasil dari kerja keras Rizki Hamdani, pendapatan kelompok tani di Pondok Pesantren Fathul Ulum mengalami peningkatan yang signifikan. 

Omzet kelompok tani ini mencapai ratusan juta per bulan. Bahkan, kelompok tani sorgum yang dibentuk oleh Rizki mampu meraih omzet hingga Rp60 juta per bulan setelah diberikan fasilitas pengolahan pascapanen di wilayah TOL Jombang.

Prestasi Rizki dalam mengembangkan Kelompok Santri Tani Milenial tidak luput dari perhatian berbagai pihak. Salah satu pihak yang mengapresiasi prestasi Rizki adalah PT Astra International Tbk.

Melalui ajang SATU Indonesia Awards, PT Astra pada tahun 2020 mendapat rezeki sebagai salah satu finalis di bidang lingkungan atas upayanya dalam membangun sektor agribisnis dan memotivasi generasi milenial untuk terjun ke dunia pertanian dan peternakan.

Penutup

Rizki Hamdani adalah contoh nyata pemuda bangsa yang bisa menginspirasi generasi milenial untuk mencintai dan memilih dunia pertanian dan peternakan sebagai salah satu bidang pekerjaan. 

Rizki Hamdani telah berhasil memberikan para santri di pondok pesantren alat, pelatihan, serta sumber daya yang mereka butuhkan agar bisa mandiri dalam sektor agribisnis. 

Selain menciptakan peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan, program ini juga membangun jiwa wirausaha dan kemandirian para santri. Dengan kerja kerasnya, Rizki tidak hanya berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan kelompok tani, tetapi juga mendapatkan penghargaan atas prestasinya.

Sebagai generasi milenial, saya berharap kita bisa belajar dari Rizki Hamdani dan mau mengubah persepsi negatif terhadap sektor pertanian dan peternakan. Dengan melibatkan diri di sektor pertanian peternakan, maupun perikanan, saya yakin generasi milenial akan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Previous Post
Next Post

post written by:

Seorang ibu yang senang menulis tentang motivasi diri, parenting dan juga tentang kehidupan sehari-hari di Jombloku. Semoga blog ini bisa membawa manfaat buat kita semua.

1 comment:

  1. Baru tahu kalau ada Santri Tani Milenial. Keren ya karena santri diajak untuk bertani dan berwirausaha. Btw, salam kenal ya, Kak.

    ReplyDelete