Beberapa waktu yang lalu, saya membaca sebuah statistik dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang cukup mengejutkan. Di sana disebutkan kalau angka pengangguran Generasi Z (kelahiran 1997-2012) cukup tinggi.
Tidak tanggung-tanggung, menurut BPS setidaknya ada 9,9 juta Generasi Z (Gen Z) yang tidak kuliah, pun tidak bekerja.
Angka tersebut tentu saja tergolong tinggi jika kita dengan total jumlah Gen Z yang ada di Indonesia.
Menurut sensus BPS tahun 2020, jumlah Gen Z di Indonesia pada saat itu lebih kurang 74,93 juta.
Jika dipresentasekan, jumlah pengangguran ini lebih dari 12%. Angka ini tentu saja tergolong cukup tinggi.
Yang menjadi pertanyaan, apakah pilihan jurusan kuliah akan mempengaruhi peluang kerja setelah lulus? Lalu, bagaimana peluang lulusan Farmasi?
Keuntungan Kuliah Jurusan Farmasi
Kalau kita ngomongin soal kuliah jurusan Farmasi, bisa dibilang, Jurusan Farmasi ini punya prospek kerja yang relatif cerah di masa depan.
Ada beberapa alasan kenapa prospek kerja lulusan farmasi dianggap cukup menjanjikan, misalnya seperti:
1. Harapan hidup masyarakat Indonesia meningkat dari waktu ke waktu
Saya yakin kalian pasti bertanya-tanya, kenapa harapan hidup masyarakat Indonesia yang meningkat justru bisa membuat prospek kerja lulusan farmasi semakin terbuka?
Bukan rahasia lagi apabila meningkatnya usia harapan hidup seseorang akan membuat kebutuhannya pada obat-obatan dan layanan kesehatan pun semakin tinggi.
Karena di usia senja banyak orang yang berusaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan bergantung pada layanan kesehatan atau bahkan obat-obatan.
Dan, seperti yang kita tahu, menyediakan pelayanan kesehatan maupun obat-obatan adalah salah satu bidang pekerjaan apoteker.
2. Meningkatnya jumlah penderita penyakit kronis
Penyakit-penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi atau tekanan darah tinggi, kanker, dan berbagai penyakit lainnya termasuk asam urat, adalah beberapa contoh penyakit yang semakin jamak kita temukan di masyarakat saat ini.
Meningkatnya jumlah pasien yang mengalami berbagai penyakit kronis tersebut tentu saja membuat kebutuhan akan tenaga ahli farmasi guna membantu pasien dalam mengelola penyakitnya pun akan semakin meningkat.
3. Meningkatnya jumlah penduduk berusia lanjut
Menurut data dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2022 lalu, jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia lebih dari 29 juta jiwa. Bukan jumlah yang sedikit bukan?
Banyaknya jumlah penduduk berusia lanjut tersebut tentu saja akan mendorong kebutuhan akan obat-obatan dan layanan farmasi seperti yang telah saya sampaikan pada poin pertama tadi.
4. Kehadiran Inovasi dan teknologi di dunia kesehatan
Kemajuan teknologi dan inovasi-inovasi terbaru di dalam dunia kesehatan seperti bioteknologi, terapi gen, dan pengembangan obat-obatan baru yang sifatnya kompleks, sudah pasti akan membutuhkan tenaga ahli farmasi yang kompeten agar bisa dikelola dengan baik.
Karena itu, tidak mengherankan apabila masa depan lulusan farmasi sangat cerah, tidak hanya dalam satu atau dua tahun ini tapi juga di tahun-tahun yang akan datang.
Prospek Kerja Lulusan Farmasi
Lalu bagaimana dengan prospek kerja lulusan Farmasi? Apa saja bidang pekerjaan atau sektor-sektor pekerjaan yang bisa mereka geluti?
Bidang pekerjaan atau sektor yang bisa menjadi kesempatan kerja bagi lulusan Farmasi sebenarnya sangat banyak. Mulai dari menjadi Apoteker hingga bekerja di pemerintahan.
Selengkapnya, berikut adalah beberapa bidang atau sektor pekerjaan yang bisa dimasuki oleh lulusan farmasi.
- Menjadi Apoteker. Bekerja menjadi apoteker untuk melayani pasien atau memberikan informasi obat serta memastikan pasien meminum obat dengan tepat, adalah salah satu bidang pekerjaan apoteker. Mereka bisa bekerja di apotek atau di Rumah Sakit atau di klinik-klinik.
- Bekerja di Rumah Sakit (RS). Lulusan Farmasi juga bisa bekerja di instalasi farmasi Rumah Sakit. Misalnya, untuk mengelola obat-obatan, menyiapkan obat resep, atau untuk mengedukasi pasien.
- Bekerja di industri farmasi. Misalnya dengan bekerja di bidang penelitian dan pengembangan obat. Atau bisa juga di industri farmasi yang memproduksi obat.
- Bekerja di pemerintahan, misalnya dengan menjadi anggota Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), di Kementerian Kesehatan, atau Dinas Kesehatan lokal
- Konsultan farmasi. Misalnya dengan menawarkan jasa konsultasi di apotek, rumah sakit, hingga industri farmasi
- Dosen untuk mengajar di perguruan tinggi farmasi
- Wirausaha. Misalnya dengan membuka Apotek sendiri atau mendirikan perusahaan farmasi, serta bisa juga menjadi distributor obat-obatan
Info Lowongan Pekerjaan Lulusan Farmasi
Info mengenai lowongan pekerjaan untuk lulusan farmasi sebenarnya tersebar luas dan bisa dengan mudah dicari di internet.
Terlebih, saat ini website PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) sudah bisa diakses.
Enaknya, nyaris setiap daerah atau Kabupaten menyediakan website PAFI khusus agar lebih mudah diakses oleh ahli farmasi lokal.
Termasuk info mengenai cara dan peluang membuka apotek sendiri, seminar, cara memperoleh Surat Tanda Registrasi Tenaga Kefarmasian (STRTTK), hingga berbagai lowongan pekerjaan di bidang farmasi.
0 comments: